Tiga kasus pelanggaran etika
profesi dalam bidang profesi keteknikan adalah sebagai berikut:
A. Pelanggaran keteknikan
dibidang industri: Polusi
Produksi motor semakin hari
semakin banyak, rata-rata dalam sehari di satu perusahaan motor memproduksi
motor sekitar 12000 unit. Satu buah motor menghasilkan polusi asap yang tidak
sedikit sehingga sangat merugikan tidak hanya bagi diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan disekitarnya. Hal tersebut merupakan pelanggaran etika
profesi dalam bidang keteknikan yang harus ada penyelesaianya.
Dampak yang ditimbulkan akibat
pelanggaran tersebut adalah kelainan janin pada ibu hamil, menyebabkan kanker
darah, kanker paru-paru, mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak dan apabila
rutin dihirup akan mengakibatkan kematian.
B. Pelanggaran
keteknikan dibidang industri Pembangunan
Jaman yang semakin berkembang
pesat dengan IPTEK yang semakin berkembang, mengakibatkan semakin banyak pula
pembangunan dimana-mana. Namun makin banyaknya pembangunan orang-orang yang
bekerja dibidang keteknikan tersebut jadi semakin serakah menggunakan lahan.
Tanaman dan pohon-pohon besar yang menjadi jatung kota dibabat habis demi kepentingan
pembangunan.
Dampak yang ditimbukan akibat
pelanggaran tersebut adalah lingkungan jadi gersang dan panas, tidak ada
keseimbangan oksigen akibat pohon-pohon ditebang dan makin banyak polusi, dan
mengakibatkan banjir.
C. Pelanggaran
keteknikan dibidang industri: Perkembangan teknologi HP
Banyak keluaran handphone
terbaru dengan inovasi yang beragam sangat baik karena memberikan kemudahan
bagi pengguna. Namun dengan kemudahan-kemudahan tersebut juga dapat berdampak
buruk apabila disalahgunakan. Saat ini banyak sekali anak kecil yang sudah
menggunakan handphone dengan yang dilengkapi fasilitas seperti internet dan
sebagainya. Sehingga anak tersebut dapat mendownload apapun yang tidak
seharusnya dilihat untuk anak dibawah umur.
Dampak yang
ditimbukan akibat pelanggaran tersebut adalah dapat merusak moral bangsa dan
sangat berpengaruh bagi perkembangan anak.
3.Dalam
sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang
menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu
singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang
belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas
tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu
penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran
penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut
dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para
peneliti di dalamnya.SUMBER: https://okesofyan.wordpress.com/category/etika-profesi/
mantap, bermanfaat,..:)
BalasHapus