Langsung ke konten utama

analisis SWOT



Bob Hasan
Profil
Mohammad (Bob) Hasan yang pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan VII, merupakan keturunan Tionghoa yang beragama Islam dengan nama asli The Kian Tseng. Beliau sejak kecil diasuh oleh Jenderal Gatot Subroto. Namanya mencuat karena kayu-kayuan yang ditebang dari hutan tropis.
Bob Hasan pernah menjabat sebagai Ketua PASI (Persatuan Atlet Seluruh Indonesia) dan sebagai Ketua pada IAAF (International Association of Athletic Federation) sehingga dikenal sebagai tokoh olahraga.
Di satu sisi beliau pernah mendapatkan penghargaan ‘Kalpataru’, di sisi lain beliau dituduh merusak lingkungan dan dipenjara di Nusakambangan 2 tahun. Di era baru, Bob Hasan merajai bisnis perkayuan berkat kedekatannya dengan Presiden Soeharto kala itu.
Diantara puluhan konglomerat hitam yang kena jerat hukuman hanya Bob Hasan seorang. Uniknya walaupun badannya dalam terali besi, beliau masih dapat menggerakan perusahaannya bahkan dengan kepiawaiannya membuka kerajinan batu mulia dengan mempekerjakan para napi. Batu mulia berasal dari kerikil yang ada di tepian pantai nusa kambangan yang dimodif menjadi batu cincin dengan bentuk alakadarnya.
Untuk mengadakan kegiatan di penjara, beliau membiayai 2 petugas LP untuk membeli peralatan tradisional pengolahan perhiasan ke Bandung. Sehingga beliau dapat merekrut pekerja napi sebanyak kurang lebih 40 orang dengan imbalan Rp.4500/hari (Rp.500 ditabung, Rp.500 dibelikan susu sebagai penambah gizi dan Rp.500 mencicil pakaian ke koperasi. Produknya diberi embel-embel internasional sehingga perdagangannya menembus pasar domestik dan internasional.

2.     Tinjauan Analisis SWOT

a.     Strength
–          Daya kreatifitas dan kejelian dalam melihat peluang sangat baik.
–          Pengalamannya dalam membangun bisnis dan kehobiannya dalam olahraga mengantar
beliau menjadi orang terkemuka di Indonesia.
–          Pada masa lalu beliau mendapat kekuatan  untuk berlindung di bawah bendera orde Baru.
Sehingga memuluskannya dalam bisnis penebangan kayu.
 b.     Weakness
–          Tidak menyadari bahwa dengan berlindungnya dulu di jaman orde baru akan berbuah
pahit dengan mengalami hukuman di Nusa Kambangan.
 c.      Opportunity
–         Dengan namanya yang terkenal walaupun berada dalam penjara beliau masih bisa
dipercaya oleh rekan bisnisnya sehingga dapat mengendalikan perusahaannya.
–         Dengan jiwa ekonominya beliau bisa mengajak sesama rekan napi untuk mengembangkan
jiwa usaha dengan mengembangkan kerajinan batu kerikil yang berada di pinggiran pantai Nusakambangan.
–         Beliau berhasil memberikan pencerahan dan keterampilan yang berdaya guna di LP Sehingga sampai sekarang produksinya masih berlanjut.
–         Setelah keluar dari penjara, beliau mendapatkan untung dari profit penjualan batu hias yang dibuat para napi.
d.     Threats
–          Selepas dari LP beliau harus bisa untuk menyesuaikan lagi dengan iklim diluar, sehingga bisa menekuni hobinya yaitu memimpin bisnis dan memimpin organisasi yang bergerak dalam bidang olahraga.
–          Berusaha untuk dapat merehabilitasi citranya pasca keluar dari LP Nusakambangan.
–          Harus menyesuaikan kembali dari iklim penjara ke iklim bebas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP DASAR GEOGRAFI, SEJARAH, ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI

KONSEP DASAR GEOGRAFI, SEJARAH, ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI A.  Pengertian Ilmu Sosial Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama yakni filsafat alam yang kemudian menjadi dasar ilmu-ilmu alam atau the natural sciences dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam cabang ilmu-ilmu sosial atau the social sciences . Norman MacKenzie(1996, dalam Sapriya), merumuskan disiplin ilmu sosial sebagai “ all the academic diciplines which deal with men in their social context ”, artinya semua disiplin akademik yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial. Somantri (2001, dalam Sapriya) mengidentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu-ilmu sosial sebagai berikut. 1.          Berbagai batang tubuh ( body knowledge ) disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis dan ilmiah. 2.          Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat serta dapat diuju tingkat kebenarannya. 3.        

NILAI DAN SIKAP DALAM IPS

NILAI DAN SIKAP DALAM IPS A.       Pengertian Nilai d an Sikap 1.     Nilai Nilai adalah keyakinan, kepercayaan, norma atau kepatuhan-kepatuhan yang dianut oleh seseorang ataupun kelompok masyarakat tentang sesuatu (Kosasih Djauhari, 1980:5). Sedangkan menurut Fraenkel (Husein Achmad, 1981:87) nilai menggambarkan suatu penghargaaan atau semangat yang diberikan seseorang atas pengalaman- pengalamannya. Selanjutnya, ia mengatakan nilai itu merupakan standar tingkah laku, keindahan, efisiensi, atau penghargaan yang telah disetujui seseorang, dimana seseorang berusaha hidup dengan nilai tersebut serta bersedia mempertahankannya. Selanjutnya, Koentjaraningrat (1974), mengemukakan bahwa suatu system nilai-budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat. Nilai bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut seseorang, aspirasi yang dinyatakan, si

KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN KETERPADUAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM PEMECAHAN MASALAH

KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN KETERPADUAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM PEMECAHAN MASALAH A.       Konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial (Psikologi Sosial) Psikologi sosial adalah bagai badri salah satu bidang ilmu sosial, menurut  Harold A. Phelps (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:290) “Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”. Dengan demikian, objek yang dipelajari oleh psikologi sosial itu seperti telah dikemukakan tadi, meliputi perilaku manusia dalam konteks sosial yang terungkap pada perhatian, minat, kemauan, sikap mental, reaksi emosional, harga diri, kecerdasan, penghayatan, kesadaran, dan demikian seterusnya.  Mengenai psikologi sosial ini selanjutnya, secara singkat Krech, Crutfield dan Ballachey  (1982:5) mengemukakan “Psikologi sosial dapat didefinisikan sebagai  ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal”. Dari pernyataan dan kenyataan yang dapat kita amati, antara psikologi sosial dengan sosiologi,